Banyak kasus di wilayah pinggir Jakarta, dan mungkin tidak menutup kemungkinan terjadi juga di Jakarta, beberapa warga yang kehilangan asset mobil dan rumah karena jebakan rentenir yang mencekik.
Padahal seharusnya masyarakat perkotaan tidak rentan terkena sistem simpan pinjam yang membelit. Apalagi pada era informasi yang sangat terbuka seperti sekarang ini ditambah latar belakang pendidikan yang relatif lebih baik.
Mengapa Rentenir Hidup di Perkotaan?
Rentenir memiliki pasar empuk pada masyarakat menengah ke bawah, di mana masyarakat menengah ke bawah di area perkotaan juga besar dan tetap mayoritas. Masyarakat menengah ke bawah sebagian besar sangat sulit untuk akses ke kredit perbankan selain harus memiliki riwayat penghasilan yang cukup juga diantaranya harus beragunan.

Masyarakat ini selain relatif berkebutuhan instan, kebutuhan finansialnya relatif kecil, yang mungkin hanya bisa terlayani lembaga bantuan keuangan kecil atau Micro Finance. Jika ini tidak ada, mereka cenderung akan memilih rentenir karena memang sangat membutuhkan. Adanu hadir untuk menjadi pilihan masyarakat bawah yang tidak tersentuh oleh Bank atau lembaga Pembiayaan Besar lainnya.